PBNU Ungkap Benang Merah Teror Paris dengan Indonesia
jpnn.com - JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras teror yang terjadi di Kota Paris, Prancis. Apa pun dalih pelaku, menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini, aksi teror yang terjadi secara berantai di Kota Paris itu tidak bisa ditolerir.
“Kekerasan yang menewaskan lebih 100 orang itu tidak bisa dibenarkan,” kata Helmy Faishal Zaini, Minggu (15/11).
Kekerasan, lanjut dia, tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan akan menimbulkan masalah baru dan ujung-ujungnya menambah korban yang semestinya tidak terjadi.
“Menyelesaikan masalah dengan kekerasan tidak akan pernah ada habisnya," tegas Helmy.
Lebih lanjut, Helmy meminta aparat keamanan di Indonesia untuk bersiaga supaya hal itu tidak terjadi di Indonesia. Kepada masyarakat, dia mengimbau untuk merapatkan barisan dan tidak mudah terpancing.
“Kepada warga masyarakat, khususnya warga NU, supaya mengedepakan dialog dalam menyelesaikan masalah,” katanya.
Menurut Helmy, kekerasan di Kota Paris itu seperti ada benang merahnya dengan sejumlah tindak kekerasan yang pernah terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Contohnya kasus Tolikara dan Singkil.
“Satu-satunya cara menyelesaikannya harus melalui budaya dialog. Kekuatan dialog itu sesungguhnya ada di Indonesia,” katanya.(fas/jpnn)
JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras teror yang terjadi di Kota Paris, Prancis. Apa pun dalih pelaku, menurut Sekretaris
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Solusi Honorer Gagal PPPK Sudah Ketemu, Ini 5 Posisinya, tetapi Ada yang Bikin Gelisah
- Penetapan Tersangka Hasto Cuma Mendaur Ulang Cerita yang Tak Terbukti di Pengadilan
- Ada Perubahan soal Iuran KORPRI, Seluruh ASN Wajib Tahu
- 2 Kapal Terbakar di Dermaga Ancol, Ada Korban Tewas
- Saksi Ungkap Detik-Detik Kecelakaan Maut Wisatawan Asal Jakarta di Pelabuhanratu
- DPC Peradi Jakbar Minta Calon Advokat Tak Meniru Perbuatan Razman yang Naik Meja Ketika Sidang