PBSI Akhirnya Puas dengan Penjelasan BWF soal Poin Untuk Tiongkok dan Hong Kong
jpnn.com, JAKARTA - Badminton World Federation (BWF) mengklarifikasi keputusan pemberian poin untuk tim Tiongkok dan Hong Kong dalam Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2021.
Kedua tim itu diberikan poin karena tidak bisa mengikuti turnamen Badminton Asia Team Championships 2020 (BATC) di Manila, Filipina, Februari lalu karena peraturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah Filipina terkait wabah Covid-19.
Keputusan itu sempat membuat beberapa negara mengajukan keberatan karena dianggap tidak adil.
Poin BAMTC yang didapat Tiongkok dan Hong Kong mencakup nomor ganda campuran.
Sedangkan peserta BATC 2020 tidak mendapat poin dari nomor ganda campuran karena format pertandingan yang dimainkan adalah format Piala Thomas dan Uber yang hanya memainkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra dan ganda putri.
Dalam klarifikasinya, BWF menyatakan bahwa Tiongkok dan Hong Kong akan mendapat poin dari BAMTC 2021, tetapi tidak pada nomor ganda campuran karena nomor ini tidak dimainkan pada BATC 2020.
"Ini adalah keputusan yang fair untuk semua, memang ini yang kami inginkan yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung. Karena negara lain juga tidak dapat poin dari ganda campuran di BATC 2020," ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
"Setahu saya selain Indonesia, tim Malaysia juga sempat mengajukan pertanyaan serupa kepada BWF. Kami hanya ingin memastikan bahwa keputusannya adil untuk semua," imbuh Rudy.
BWF memberikan poin kepada Tiongkok dan Hong Kong yang tidak bisa mengikuti BATC 2020 Februari lalu karena dampak wabah Covid-19.
- Kabar Irwansyah Hengkang dari Pelatnas Cipayung, Fadil Imran Jawab Begini
- Gandeng Konsuiltan Manajemen, PBSI di Tangan Fadil Imran Mencoba Terukur dan Transparan
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China