PBSI Tak Mau Lagi Mandiri Penuh
Selasa, 20 Desember 2011 – 10:26 WIB
Jika membandingkan dengan Tiongkok yang meruapkan saingan kuat Indonesia pada era 1990 dan awal 2000-an, Yacob menyebut anggaran bulu tangkis Indonesia jauh lebih kecil. Bahkan, anggaran Indonesia masih seperlima dari anggaran yang dikeluarkan oleh Negeri Panda, julukan Tiongkok, untuk membangun kekuatan muda dan mencapkan dominasi tim utamanya di dunia.
"Kalau Tiongkok, saya yakin besarnya lima kali lipat kami. Mereka mengirimkan pebulu tangkis muda mulai dari ajang sekelas international challenge, baik itu di Eropa, Amerika, maupun di Asia. Kalau kami tida mungkin," papar lelaki yang juga ketua umum Pengprov PBSI Jatim tersebut.
Tak hanya itu, Yacob juga menilai anggaran Indonesia masih kalah jika dibandingkan Thailand maupun India yang terus menunjukkan keberhasilan regenerasinya. Dari sisi kelengkapan latihan atau fasilitas sport science, tim bulu tangkis Indonesia juga di klaim masih ketinggalan dengan negara seperti Jepang dan Korea yang prestasinya terus melangkahi tim Indonesia.
"Kami juga ingin dukungan yang lebih, karena bulu tangkis adalah potensi emas Olimpiade. Mudah-mudahan PBSI tak mandiri lagi, dan dapat dukungan penuh dari pemerintah," tandasnya. (aam/diq)
JAKARTA - PB PBSI lagi jadi sorotan. Itu seiring merosotnya prestasi Indonesia di olahraga tepok bulu tersebut. Karena itu, organisasi yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Respons Persib Bandung Seusai Mendapat Sanksi dari PSSI
- Hasil Kualifikasi MotoGP Jepang, Dramatis Banget! Marquez & Martin Gigit Jari
- Liga Italia: Tekuk Como 3-1, Napoli Nyaman di Puncak Klasemen
- Hukuman Dikurangi, Paul Pogba Bisa Kembali Bermain pada 2025
- Live Streaming Kualifikasi MotoGP Jepang, Pecco Marah di FP2
- Klasemen Raja Hujan Dibahas Menjelang Sprint MotoGP Jepang