PD Ingatkan Tif Jangan Dikte Publik
Sabtu, 20 Februari 2010 – 12:02 WIB
JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Hayono Isman mengingatkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, agar tidak mengeluarkan aturan yang materinya terlalu mengatur publik. Materi di Rancangan Peraturan Menteri (RPM) konten multimedia misalnya, menurut Hayono, jelas sekali berupaya mengatur-atur aktiftas publik.
Tif, panggilan Tifatul, juga diingatkan agar sebelum mengeluarkan rencana kebijakan, ditimbang-timbang terlebih dahulu dampak positif dan negatifnya. Apabila lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya, maka kebijakan itu harus dibatalkan. RPM konten multimedia, kata Hayono, lebih banyak mudharatnya karena bakal bertabrakan dengan sejumlah Undang-undang.
Baca Juga:
Mengenai informatika, kata Hayono, sudah diatur UU IT. Mengenai materi penyiaran sudah ada UU pers, dan mengenai pornograsi juga sudah ada UU tentang pornografi. Jika RPM konten media diterbitkan, maka publik akan terusik. "Biarlah publik mengatur dirinya sendiri. Biarlah publik mendewasakan dirinya sendiri. Contohnya para blogger. Mereka sudah membentuk komunitas yang ini menunjukan bahwa mereka mampu mengatur dirinya sendiri," ujar Hayono Isman saat diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/2).
Dengan lugas, Hayono meminta agar Tif mencabut saja RMP kontroversial itu. Menteri dari PKS itu disarankan tidak perlu malu mencabut suatu rencana kebijakan yang memang sudah jelas keliru. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Hayono Isman mengingatkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, agar
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha
- Wisuda ke-6 Matana University Siap Ciptakan Kampus Berinovasi
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kombes Taufiq: 1.615 Personel yang Dikerahkan Sangat Siap Amankan Pilkada 2024 Riau
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi