PD Pentingkan Popularitas
Hadapi Pilkada Di Seluruh Indonesia
Sabtu, 19 Desember 2009 – 13:36 WIB
BLITAR - DPP Partai Demokrat lebih mengutaman popularitas ketimbang yang pernah menjabat. Calon incumbent maupun pendatang baru tidak masalah jika popularitas dan elektabilitas tinggi. Sementara di kancah politik, kini juga mendapatkan posisi cukup strategis di DPRD Kota Blitar. Yakni sebagai salah satu wakil ketua. "Meski sudah populer, penentunya tetap pada rekomendasi lho. Dan itu memang proses yang harus dilalui calon yang macung," kata dewan yang juga masuk dalam panitia khusus (pansus) Century ini. Bagaimana dengan cawawali? Anas mengungkapkan seperti cawali, selain populer setidaknya memiliki tiga hal pendukung. Di antaranya, satu visi misi dengan cawali dan harus saling melengkapi. "Harapannya saling mengisi, itu yang utama. Kalau sudah, berarti jalan itu menjadi enak," kata pria berkacamata ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di sela-sela reses di dapil VI (Blitar, Tulungagung, dan Kediri) kemarin. Menurut Anas, ada beberapa alasan mengapa partainya mengutamakan popularitas. Menurut dia popularitas modal utama dalam pesta demokrasi. Pasalnya berkaitan dengan pendulangan suara. "Itulah yang menjadikan Partai Demokrat berbeda dengan yang lain. Kalau tidak disenangi rakyat mengapa harus capek-capek mengeluarkan rekomendasi," kata Anas, yang juga ketua fraksi Demokrat DPR-RI ini.
Baca Juga:
Anas menjelaskan, popularitas sebenarnya tidak hanya berlaku di pilkada. Sebelumnya, juga diberlakukan kepada caleg yang macung menjadi wakil rakyat beberapa waktu lalu. Terkait pilwali yang digelar Mei mendatang, wakil rakyat asal Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat menilai sosok Heru Sunaryanta, ketua DPC Demokrat Kota Blitar sudah macung sebagai cawali. Alasannya, sudah popular dan juga berasal dari lingkup partai Demokrat sendiri. Hal itu dibuktikan dengan perolehan suara di daerah pemilihannya, tertinggi di antara pesaingnya. Heru tembus angka 1.600 lebih.
Baca Juga:
BLITAR - DPP Partai Demokrat lebih mengutaman popularitas ketimbang yang pernah menjabat. Calon incumbent maupun pendatang baru tidak masalah jika
BERITA TERKAIT
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pidie Aceh
- Banjir Rob Kembali Merendam Satu RT di Pluit Jakarta Utara
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan
- Sopir Bus Mengantuk Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang