PDAM Surya Sembada Surabaya Sebut Dampak Perubahan Iklim Pengaruhi Debit Sumber Air

PDAM Surya Sembada Surabaya Sebut Dampak Perubahan Iklim Pengaruhi Debit Sumber Air
PDAM menjalankan program penanaman bibit pohon di Sumber Air Plintahan Pasuruan untuk menjaga kecukupan debit air. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

Melihat kondisi tersebut, maka cara pengolahan air membutuhkan biaya yang lebih besar. Utamanya untuk bahan kimia dan listrik.

"Jika warga bisa berhemat dalam penggunaan air, kami juga tidak perlu memproduksi air dalam jumlah yang banyak, yang tentunya akan mengurangi beban biaya pengolahan," pesannya.

Sementara, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim agar tidak meluas, PDAM menjalankan program penanaman bibit pohon di Sumber Air Plintahan Pasuruan untuk menjaga kecukupan debit air.

Nanang bilang kegiatan penghijauan di sekitar sumber air baku ini merupakan agenda rutin.

Ada sekitar 30 bibit pohon yang ditanam hari ini. Jenis tanaman itu dipilih karena banyak dibudidaya oleh warga sekitar.

Selain itu, tanaman itu juga dipilih karena bisa  menopang sumber air, dan hasil panennya bisa dimanfaatkan.

"Ada dua hal yang kami harapkan dari masyarakat. Pertama, mohon untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai-sungai, termasuk Kali Surabaya, karena itu merupakan sumber bahan baku untuk PDAM. Kedua, kami berharap warga Surabaya bisa lebih hemat dalam menggunakan air," tandas Nanang.

Diketahui, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya memanfaatkan sumber air Brantas untuk kebutuhan masyarakat dengan debit 12.000 liter per detik, Plintihan Pasuruan 300 liter per detik dan Umbulan sekitar 700 liter per detik. (mcr23/jpnn)

PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menyebutkan fenomena perubahan iklim berdampak pada debit air di hulu sumber sungai


Redaktur : Natalia
Reporter : Ardini Pramitha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News