PDIP Ajak Demokrat dan Gerindra Bergabung, Sebab Ganjar Sudah Tak Terbendung

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan kerja sama dengan partai politik lainnya.
Menurut Hasto, elektabilitas Ganjar tak terbendung setelah diumumkan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Sementara bacapres lain yang saat ini masuk dalam bursa, yaitu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto stagnan.
“Pak Ganjar itu diterima luas. Bayangkan, baru dalam waktu 50 hari setelah diumumkan, langsung elektoralnya melejit dibandingkan yang sudah tujuh bulan, sembilan bulan. Artinya apa yang diputuskan Ibu Mega itu sejiwa dengan kehendak dan harapan rakyat,” kata Hasto di Gedung DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
Hasto juga tidak masalah jika Partai Demokrat ingin bergabung memenangkan Ganjar.
“Jadi, ya, inilah kami dengan kerendahan hati menawarkan suatu kerja sama,” kata dia.
Hasto menerangkan PDIP juga intens berdialog dengan Partai Golkar, PKB, Gerindra, dan Demokrat. Komunikasi politik itu dilakukan PDIP melalui Ketua DPP Puan Maharani.
“Itu merupakan bagian dari kesadaran bahwa kalau di Timur Tengah antara Iran dengan Arab Saudi saja bisa bersatu atas campur tangan Tiongkok, ini mengapa kita tidak bersatu atas kesadaran kita terhadap kepentingan bangsa dan negara dan kejayaan bangsa di masa yang akan datang,” kata dia.
Menurut Hasto, dasar pembangunan Indonesia sudah diletakkan dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi.
Menurut Hasto, elektabilitas Ganjar tak terbendung setelah diumumkan sebagai bakal calon presiden (bacapres).
- Soal Restu PDIP untuk Junimart Jadi Dubes RI, Deddy: Silakan Tanya ke Mbak Puan
- PDIP Terkejut Junimart Girsang Dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Italia
- Jadi Kepala Komunikasi Partai Demokrat, Herzaky: Ini Amanah Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Daftar 31 Dubes yang Dilantik Prabowo Wow, Ada Politikus PDIP, Apa Saran Hasan Nasbi?
- Satgas Cakra Buana PDIP Gelar Buka Puasa Bersama, Momentum Perkuat Persatuan Bangsa
- Struktur Lengkap Danantara, Ada Jokowi, Sri Mulyani hingga Pandu Sjahrir