PDIP Akui Pernah Lirik Dedi Mulyadi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Eriko Sotarduga menyebutkan bahwa Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi pernah masuk dalam radar partainya jelang Pilgub Jabar 2018.
Eriko menjelaskan, sebelum Golkar memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil, PDIP pernah mengadakan curah gagasan mencari calon pemimpin Jabar dengan mengundang 10 orang tokoh internal dan eksternal.
Hasilnya, dari delapan tokoh yang mengikuti proses itu, ada dua kandidat yang menonjol dari internal PDIP yakni Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno alias Puti Guntur, dan Bupati Majalengka Sutrisno.
"Nah dari pihak eksternal ada dua yang menonjol, yaitu Dedi Mulyadi dan Anton Charliyan," ucap Eriko, Selasa (19/12), saat ditanya kandidat yang dipertimbangkan PDIP bila berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilgub Jabar.
Menurut Eriko, partainya terbuka berkoalisi dengan Golkar yang baru saja menarik dukungan untuk Ridwan Kamil, maupun partai lain.
Meskipun PDIP satu-satunya partai di Jabar yang bisa mengusung sendiri pasangan calon karena telah punya 20 kursi sebagai syarat minimal.
Terkait komposisi bila berkoalisi dengan Golkar, apakah kader PDIP harus cagub atau cawagub, Eriko menyebut bahwa sebenarnya sudah ada simulasi yang disiapkan dengan segala kemungkinan sesuai perkembangan terkini. Namun dia belum mau membocorkannya.
Yang jelas kata politikus Senayan ini, partainya tidak mendahulukan ego ketika bicara komposisi calon kepala daerah bahwa harus nomor satu atau nomor dua.
Sebelum Golkar memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil, PDIP pernah tertarik mengusung Dedi Mulyadi
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Semir Rambut Jadi Hitam, Hasto: Persiapan Menghadapi KPK
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari