PDIP Anggap Koalisi Pendukung SBY Rapuh
Tak Kompak Soal Boediono
Rabu, 13 Mei 2009 – 19:06 WIB
JAKARTA - Penolakan sejumlah partai politik terhadap nama Boediono ditengarai sebagai pertanda bakal rapuhnya pemerintahan koalisi yang akan dibentuk Susilo Bambang Yudhoyono kalau memang nantinya memenangkan pertarungan pilpres Juli mendatang. Penilaian ini disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait di Jakarta, Rabu (13/5). Dengan bangga Ara membandingkan pemerintahan koalisi yang pernah dibentuk Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden, dengan pemerintahan koalisi pimpinan SBY saat ini. Dia menyebut, sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang digagas pemerintah kerapkali mendapat penolakan dari politisi partai pendukung pemerintah.
Ara-begitu Maruarar biasa disapa-tidak yakin SBY mampu membangun pemerintahan koalisi yang efektif. Penilaian itu didasarkan atas buruknya komunikasi kubu Demokrat dengan sejumlah partai pendukungnya saat menentukan pendamping SBY. Menurut Ara, sebenarnya persoalan semacam itu merupakan hal yang gampang diselesaikan.
Baca Juga:
"Bagaimana mau membangun efektifitas pemerintahan koalisi selama lima tahun mendatang, bila persoalan seperti ini saja (yakni soal penetapan Boediono sebagai cawapresnya SBY, red) sudah ribut. Padahal, mereka nanti akan menghadapi hal-hal yang lebih besar. Masalah yang kayak itu belum ada apa-apanya, tapi sudah ribut," ujar Ara.
Baca Juga:
JAKARTA - Penolakan sejumlah partai politik terhadap nama Boediono ditengarai sebagai pertanda bakal rapuhnya pemerintahan koalisi yang akan dibentuk
BERITA TERKAIT
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada