PDIP Beri Sinyal ke RE Nainggolan
Jumat, 09 Maret 2012 – 10:21 WIB
Jadi, PDIP akan mengusung RE Nainggolan? Sabam tidak memberikan jawaban tegas. Secara diplomatis, dia mengatakan, "Kalau dari keluarganya, dari keluarga baik, jujur. Buat saya harus dicari yang jujur. Jujur yang pertama, yang kedua pintar," imbuh politisi yang sudah menjadi anggota DPR sejak awal era Orde Baru itu.
Baca Juga:
Meski demikian, kata Sabam, pihaknya saat ini masih harus menimbang nama-nama lain yang sudah beredar, seperti Gus Irawan. "Karena harus mempertimbangkan beberapa orang," imbuh ayah politisi muda PDIP Maruarar Sirait itu. Juga mesti dibicarakan di internal partai banteng moncong putih itu.
Sabam mengatakan, faktor lain yang juga akan menjadi pertimbangan PDIP adalah komposisi heteregonitas pasangan cagub-cawagub. "Kalau cagubnya Batak, wakilnya Jawa, atau sebaliknya, Jawa-Batak. Karena itulah realitas politiknya. Jangan dikira orang Jawa itu sedikit di Sumut," kata Sabam.
Pernyataan Sabam terkait dengan prediksi pemerhati politik lokal, DR Umar Syadat Hasibuan kepada JPNN ini di Jakarta, 1 Maret 2012 lalu. Pria asal Labuhanbatu yang cukup dekat dengan pusat kekuasaan di Jakarta ini menilai, pemilukada untuk memilih gubernur dan wakil gubernur Sumut pada 2013 diprediksi bakal menjadi ajang pertarungan tiga kandidat, yakni Gus Irawan, RE Nainggolan, dan Gatot Pujo Nugroho. Untuk kandidat lain, seperti AY Nasution, tidak masuk dalam perhitungan dalam rivalitas itu.
JAKARTA - Hingga kemarin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum menentukan nama yang akan dielus-elus untuk menjadi calon gubernur atau
BERITA TERKAIT
- PDIP Sebut Megawati dan Prabowo akan Bertemu, Kriminalisasi Hasto Bakal Dibahas?
- Dukung Prabowo soal Swasembada Pangan, Legislator PKB: Bukan Kebijakan Muluk-Muluk
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Kuasa Hukum Gus Muhaimin: Semua Gugatan Ghufron Kandas
- Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi