PDIP Butuh Megawati untuk Kawal Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito menilai, . Menurutnya, usulan kader PDI Perjuangan meminta Megawati menjadi ketum lagi justru akan mematikan regenerasi di internal partai.
"PDIP punya sumber daya manusia yang berkualitas seharusnya bisa menjadi estafet menggantikan ketum," ujarnya, kemarin.
Menurutnya, PDIP sebagai salah satu parpol besar masih belum bisa lepas dari bayang-bayang figur keluarga Soekarno. Sebab meski PDI Perjuangan memiliki banyak kader berkualitas, namun mereka belum bisa diberikan kesempatan memegang kepemimpinan di partai.
"PDIP itu harus mempersiapkan jangka panjang sebagai partai besar, kalau tidak bayang-bayang patronase politik dan tokoh itu tidak akan lepas," tandasnya.
Sementara, politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menyebut kepemimpinan Megawati masih dibutuhkan di partai. Mega bersama PDIP akan membantu mengawal pemerintahan Joko Widodo.
"Wajar jika dalam memasuki era pindah haluan ke pemerintahan Bu Mega tetap dibutuhkan untuk mengantar transisi ini sehingga Jokowi bisa sukses memimpin dan PDIP sukses mengawal Jokowi di pemerintahan," ujar Eva dalam keterangannya di Jakarta.
Permintaan para Ketua DPD PDIP untuk Mega kembali menjadi ketum dinilai wajar. Sebab Mega menurut Eva sukses memimpin PDIP sebagai partai oposisi selama 10 tahun sehingga dapat memenangkan pileg sekaligus pilpres 2014.
"Kesediaan Ibu Megawati untuk menjadi ketum ini tentu sinyal yang baik bagi jaminan kuatnya dukungan PDIP ke pemerintahan Jokowi, sekaligus jaminan kuatnya pemerintahan Jokowi kelak sehingga mampu memberikan kestabilan bagi para pihak di dalam dan luar negeri," sambungnya. (dli)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito menilai, . Menurutnya, usulan kader PDI Perjuangan meminta Megawati menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi