PDIP dan Gerindra Sama-Sama Keluhkan Politik Uang
Di antaranya adalah KPPS tidak mendistribusikan C6 kepada pemilih dan tidak memberikan penjelasan mengenai tata cara pencoblosan bagi pemilih pindahan.
”Begitupun saat pemungutan suara berlangsung, KPPS berbohong kepada pemilih tambahan, mengatakan surat suara sudah habis, padahal masih banyak, dimana lembaga penegak pemilu dalam hal ini mengapa dibiarkan,” tandasnya.
Merespon hal tersebut, Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Daniel Zuchron mengatakan, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan investigasi terkait temuan pelanggaran dalam Pilkada Serentak kemarin dengan mengumpulkan temuan yang terjadi di sejumlah daerah.
”Masih dalam penyelidikan jadi mohon sabar. Mereka bisa menyebutkan, tetapi saat ini kami masih mengumpulkan di Bawaslu,” terang Daniel, saat dihubungi di Jakarta.
Dirinya mengaku selain ada pelanggaran dalam DPT bermasalah di sejumlah daerah. Bawaslu juga menemukan politik uang.
”Temuan permasalahan DPT tertinggi terjadi di Banten 29 temuan, DKI Jakarta 26 temuan, dan Aceh 11 temuan,” paparnya.
Mengatasi hal ini pihaknya juga mengutus gugus kerjanya, dalam hal ini termasuk juga KPU untuk memperhatikan tiga konsekuensi atas pelanggaran yang muncul di lapangan. Konsekuensi tersebut adalah pindana.
”Yang kedua administrasi, dan yang ketiga adalah kode etik yang ditangani oleh KPU, jadi mohon ditunggu prosesnya,” pungkasnya. (dil)
Meski pelaksanaan pilkada relatif berjalan aman, namun disayangkan masih saja ada pihak-pihak yang telah menciderai proses demokrasi dengan
Redaktur & Reporter : Adil
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Benny Sabdo: Bawaslu DKI Gelar Patroli Pengawasan Politik Uang
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Bawaslu Sleman Tangani Praktik Politik Uang Oleh Tim Paslon Nomor Urut 01
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara