PDIP dan PPP Mengulang Sejarah demi Menangkan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memekikkan kalimat takbir saat berkunjung ke kandang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Yusufiyah, RT 10/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Kalimat itu dipekikkan Hasto saat menghadiri peluncuran gerakan Mega Bintang Reborn di kediaman Koordinator PPP DKI PPP Matnoor Tindoan.
Hasto meneriakkan kalimat itu saat menentang pernyataan Prabowo Subianto yang tidak mengambil sikap terkait wacana kepindahan Kedutaan Besar Australia dari dari Tel Aviv ke Yerussalem.
Menurut Hasto, pernyataan Prabowo itu bertentangan dengan konstitusi dan sejarah Indonesia yang melawan penjajahan di atas muka bumi ini.
"Itu adalah sebuah ahistoris. Takbir," teriak Hasto disambut 'allahuakbar' oleh kader PPP dan PDI Perjuangan.
Hasto juga menyampaikan terima kasih kepada PPP yang mau membantu PDI Perjuangan dalam memenangkan Jokowi - Ma'ruf Amin. Gerakan ini, kata Hasto, merupakan sejarah lama yang terulang.
Pada Orde Baru, tepatnya penyelenggaraan Pemilu Legislatif 1997, PDI Perjuangan dengan PPP memberikan perlawanan terhadap dominasi rezim Soeharto.
Selain menceritakan sejarah singkat soal hubungan antarpartai, Hasto juga membagi-bagikan buku berjudul Soekarno dan Islam kepada kader PPP.
PDI Perjuangan dan PPP pernah bersama pada Pemilu Legislatif 1997 zaman orde baru untuk melawan rezim Soeharto.
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Chico Hakim Sebut Kabar Hasto Kristiyanto Tersangka KPK Kental Muatan Politik
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi