PDIP Desak Pemerintah Rehabilitasi Nama Bung Karno dan Meminta Maaf kepada Keluarga
jpnn.com, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan mengharapkan adanya langkah konkret pemerintah untuk merehabilitasi nama Bung Karno dan meminta maaf kepada keluarga Proklamator RI itu.
Hal ini disampaikan Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDIP Ahmad Basarah saat ditanyai awak media ketika ia mengunjungi lokasi penahanan Bung Karno di Penjara Banceuy, Bandung, Selasa (8/11).
Basarah menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin yang menegaskan status kepahlawanan Bung Karno sudah tepat, tetapi sebagai negara harus menunjukkan keberpihakannya kepada Sang Proklamator sebagai korban sejarah selama masa Orde Baru.
“Menurut kami setelah diperolehnya gelar pahlawan nasional kepada Bung Karno pada 2012, maka seyogianya negara melalui Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada Bung Karno dan keluarga, serta Bangsa Indonesia atas perlakuan yang tidak adil yang pernah dialami seorang Proklamator Bangsa, seorang Pendiri Bangsa atas tuduhan keji yang tidak pernah terbukti dan dibuktikan secara apa pun,” kata Basarah.
Wakil Ketua DPR RI itu menilai saat ini merupakan momentum terbaik bagi negara menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Sebagai bangsa yang besar, menurut Basarah, hal itu harus ditunjukkan secara tegas dan jelas oleh pemerintah kepada Bung Karno dan keluarga.
Basarah menilai hal itu merupakan tanggung jawab moral berbangsa dan bernegara. “Juga demi anak cucu kita agar mereka tetap menghormati para pendiri Bangsa Indonesia terutama Bung Karno sebagai Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia,” jelas dia.
Di Penjara Banceuy ini, kata Basarah, merupakan bukti sejarah bahwa Bung Karno menuliskan pleidoi Indonesia Menggugat yang sangat monumental bagi kemerdekaan RI. Di ruang yang sempit dan diasingkan oleh kolonial Belanda, Bung Karno tetap memikirkan bangsa ini.
“Di dalam penjara yang pengap dan sempit ini Bung Karno masih menunjukkan kelasnya sebagai seorang pejuang kemerdekaan bangsa. Karena di penjara sempit inilah Bung Karno menyusun pleidoi yang terkenal di seluruh dunia,” jelas Basarah.
Basarah menilai saat ini merupakan momentum terbaik bagi negara menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis
- PDIP Fokus Persiapkan Langkah Hukum untuk Hasto Kristiyanto