PDIP Dukung KPK Minta Pemerintah Tunda Pengucuran Bansos
jpnn.com - BULELENG - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya mendukung penuh langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta pemerintah menunda pencairan atau penggunaan dana bantuan sosial (bansos) di kementerian pada masa kampanye pemilihan umum ini. Menurutnya, dana bansos itu rawan dipolitisasi demi kepentingan pemilu partai-partai politik tertentu.
Hasto bahkan mengaku curiga ada upaya sengaja memanfaatkan dana bansos itu sebagai upaya menjaring pemilih demi kepentingan partai politik tertentu. Tudingan itu didasari pada kenaikan dana bansos dalam APBN 2014 dari Rp 55,8 triliun menjadi Rp 91,8 triliun.
"Ini hasil realokasi anggaran pemerintah sendiri. Kami mendukung KPK yang kemudian untuk mengingatkan pemerintah agar dana bansos ditunda," kata Hasto di sela-sela kampanye Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, di Lapangan Busungbiu, Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (3/4).
Ia menegaskan, faktanya dana bansos memang kuat keterkaitannya dengan pemilu. Dia khawatir terjadi politisasi terhadap APBN lewat bansos itu.
"Yang harusnya dipakai rakyat misalnya untuk lapangan kerja, diganti dengan sifatnya bantuan-bantuan, bagi-bagi uang. Ini semacam legalisasi politik uang sendiri dari APBN," bebernya. (boy/jpnn)
BULELENG - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya mendukung penuh langkah Komisi Pemberantasan Korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa