PDIP Gembleng Gibran Cs Selama Lima Hari, Tak Disiplin Ini Sanksinya
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, gelombang pertama pada Jumat (21/8).
Sebanyak 129 calon kepala daerah (cakada) dan wakil kepala daerah akan mengikuti Sekolah Partai, selama lima hari dengan dijejali berbagai materi bernuansa Pancasila, kebangsaan, politik, strategi pemenangan dan sejarah Indonesia.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Sekolah Partai ini merupakan tradisi partai untuk memberikan materi, sekaligus belajar tentang politik kebangsaan.
Hasto sendiri melihat sejauh ini seluruh cakada cukup tertib dengan hadir tepat waktu melalui virtual.
"Tadi sudah dilakukan pengecekan secara acak, dan semuanya menyatakan disiplin, siap mengikuti Sekolah Partai lima hari berturut-turut, yang sebelumnya itu dilaksanakan tujuh hari materi, kami padatkan mengingatkan kondisi pandemi. Meskipun dilaksanakan secara daring, tetapi kedisiplinan itu tetap bersifat mutlak," kata Hasto.
Hasto juga sudah melaporkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait kesiapan Sekolah Partai. Semua cakada, kata Hasto, sudah menyepakati kontrak sekaligus tata tertib Sekolah Partai.
"Mereka siap juga untuk menerima sanksi organisasi apabila tidak mengikuti Sekolah Partai ini dengan sebaik-baiknya. Jadi semua sudah menyatakan siap. Karena ini tradisi kita dalam menjalankan informasi," jelas Hasto.
Hasto menyatakan proses kaderisasi PDI Perjuangan saat ini sudah semakin baik.
PDI Perjuangan (PDIP) menyelengarakan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah gelombang pertama, dengan disiplin ketat.
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati