PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura Dukung PT Pilihan Pemerintah
Anak buah Oesman Sapta Odang di Hanura itu mengatakan, pihaknya mendukung agar naskah yang disahkan nantinya ditopang dengan penyelenggaraan pemilu berintegritas.
Sementara, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak menyebut tegas memilih paket tertentu dari lima opsi yang ada. Hanya saja, Fraksi PPP yang sempat mengusulkan PT 25 persen kursi – 30 persen suara demi sistem presidensial yang kuat, berubah menjadi 20 persen kursi-30 persen suara.
“Namun karena dinamika dan kompromi, jalan tengah yang belum tercapai dan sikap PPP berasal dari putusan MK yang tak pernah dibatalkan maka atas atas dasar itu, PPP usulkan dukungan minimal 20 persen kursi atau 25 persen suara,” kata anggota Pansus Fraksi PPP Ahmad Baidowi.
Sedangkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pada prinsipnya dia menghargai proses musyawarah yang berlangsung. "Prinsipnya pemerintah apresiasi semangat musyawarah, dari awal dari 17 isu krusial dan bisa mengerucut menjadi lima," kata Tjahjo.
Rapat diskors hingga pukuk 19.00 untuk melanjutkan musyawarah. Belum ada keputusan yang diambil karena sejumlah fraksi belum mencapai kesepakatan. “Kami skors sampai pukul 19.00,” kata Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy. (boy/jpnn)
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golongan Karya (Golkar), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Nasional Demokrat (NasDem) kompak memilih opsi
Redaktur & Reporter : Boy
- Gerindra Sebut Pandangan Prabowo-Jokowi Sama, Kedepankan Aspirasi Rakyat
- Gelar Halalbihalal Ketua Wilayah se-Indonesia, PPP Makin Solid
- Anas Urbaningrum Usulkan Pileg dan Pilpres 2029 Terpisah, Ini Alasannya
- Ribuan Aparat Amankan MK, Hasto PDIP Membatin Penabur Angin akan Menuai Badai
- Ada Partai yang Melobi Mbak Puan, Megawati: Silakan
- Saleh Daulay Ingatkan Hakim MK, Pileg Seharusnya Tetap Proporsional Terbuka