PDIP Hanya Bisa Pasang Foto Bung Karno? Marhaenismenya Mana?
jpnn.com - JAKARTA - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) AM Fatwa mengkritik PDIP yang selalu membesar-besarkan gambar Bung Karno namun melupakan marhaenisme sebagai ajaran yang dilahirkan Proklamator RI itu. Fatwa mengatakan, PDIP harusnya konsisten mengembangkan marhaenisme.
"Sebagai partai politik, PDIP harusnya mengembangkan marhaenisme. Ini malah gambar Bung Karno saja yang dibesar-besarkan, mana marhaenismenya?" kata Fatwa, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (23/4).
Politikus yang di era Orde Baru dikenal sebagai salah satu tokoh Petisi 50 itu menambahkan, ironisme PDIP juga ditunjukkan dengan getolnya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menyuarakan Pancasila 1 Juni 1945. Padahal, Pancasila tidak butuh embel-embel termasuk 1 Juni 1945.
"Kalau Pancasila, ya Pancasila saja. Tidak usaha pakai Pancasila 1 Juni karena akan menggangu kenyaman pihak lain di negara demokrasi ini," pintanya.
Karenanya, mantan wakil ketua DPR yang kini menjadi senator adal DKI Jakarta itu menegaskan bahwa di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada peringatakan Pancasila 1 Juni. "Yang ada hanya memperingati Pidato Bung Karno 1 Juni," ujarnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) AM Fatwa mengkritik PDIP yang selalu membesar-besarkan gambar Bung Karno namun melupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan