PDIP Happy Golkar Tinggalkan Ridwan Kamil, Mau Dedi Mulyadi?
jpnn.com, JAKARTA - Peluang koalisi PDI Perjuangan dan Partai Golkar di pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Barat menguat. Sinyal partai berlambang beringin hitam ingin merapat ke partai pimpinan Megawati Soekarnoputri setelah meninggalkan Ridwan Kamil, ibarat gayung bersambut.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengaaku senang begitu mengetahui Golkar meninggalkan Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
"Kalau sekarang Golkar ternyata menarik dukungan (dari RK), dan ingin dengan PDI Perjuangan, tentu kami menyambut dengan sangat gembira," ucap Eriko kepada JPNN, Selasa (19/12).
Dia menyebutkan bahwa komukasi partainya dengan Golkar sebenarnya telah berlangsung sejak awal 2017. Bahkan PDI Perjuangan kaget begitu partai yang dahulunya dipimpin Setya Novanto ternyata memberikan rekomendasi kepada Kang Emil.
Padahal, dalam radar partai berlambang banteng moncong putih melalui kegiatan curah gagasan yang pernah diadakan di Bandung, selain kader internalnya ada dua figur eksternal yang menonjol, salah satunya adalah Ketua DPD I Golkar Jabar Dedi Mulyadi.
Itu sebabnya PDI Perjuangan menyampaikan kekecewaan kepada Golkar ketika memberikan dukungan kepada RK. "Dengan Golkar juga selama ini kami berbicara, kami sangat menyayangkan kenapa Golkar beralih dari kadernya sendiri," ungkap Eriko.
Nah, setelah sekarang Golkar menarik tiketnya dari RK, PDI Perjuangan tinggal melanjutkan komunikasi yang sudah pernah terjadi. Apalagi menurut Eriko, sayang bila partai yang kini dipimpin Airlangga Hartarto tidak mengusung kader sendiri di Jabar. (fat/jpnn)
PDIP sempat kaget saat Golkar memberikan rekomendasi untuk Ridwan Kamil. Soalnya nama Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi masuk radar PDIP.
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Semir Rambut Jadi Hitam, Hasto: Persiapan Menghadapi KPK
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari