PDIP Ingatkan Menteri Bekerja buat Rakyat, Bukan untuk Menjadi Capres

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju fokus bekerja untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
Hasto Kristiyanto berharap menteri supaya bekerja bukan untuk kepentingan menjadi calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
“Semua harus bergerak untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, bukan untuk kepentingan capres dan cawapres,” katanya kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (16/6).
Setelah formasi menteri Kabinet Indonesia Maju dirombak lagi, Hasto berharap agar seluruh pembantu presiden dapat terpacu bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai ruang lingkupnya.
Dia mengatakan seluruh menteri berdedikasi kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menjadi pembantu presiden yang menguasai ihwal kementerian yang dipimpinnya.
Selain itu, lanjut Hasto, juga harus mempercepat prestasi sehingga Pemilu 2024 dapat terlaksana dalam situasi kebangkitan dan kemajuan Indonesia.
“Karena profesionalitas dan kerja keras dari presiden, wakil presiden, serta seluruh pembantu presiden (menteri),” ungkapnya.
Terkait dengan pelantikan kader PDIP, John Wempi Wetipo sebagai wakil menteri dalam negeri, Hasto mengatakan bahwa itu penugasan sebagai wakil menteri serta membantu Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn) Tito Karnavian.
PDIP mengingatkan menteri bekerja bukan untuk kepentingan menjadi capres dan cawapres.
- Jazilul Fawaid: Presiden Prabowo Telah Buktikan Penertiban Menteri
- Diajarkan Taat Hukum, Hasto Bakal Hadir ke KPK Kamis Besok
- Hasto Siap Hadiri Pemeriksaan KPK Besok, Soroti Praperadilan dan Intimidasi Saksi
- Megawati Beri Arahan ke Kepala Daerah PDIP: Fokus ke Rakyat, Jangan Main Anggaran
- Prabowo Resmi Melantik Prof Brian Sebagai Mendiktisaintek Gantikan Satryo
- Analisis Pengamat Soal Ucapan Jokowi Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Ada Kalimat Sakit Hati