PDIP Ingatkan Prabowo Pulang ke Indonesia saat Rezim Megawati
jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengungkapkan keputusan untuk bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto tergantung sikap Megawati Soekarnoputri.
Eriko mengatakan hal tersebut menjawab wartawan saat menggelar konferensi pers yang didampingi Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
"Sampai saat ini, saya harus jujur. Sampai kemarin, tadi saya juga bicara-bicara sama Bung Ronny dengan teman-teman, belum ada," kata Eriko.
"Itu adalah hak prerogatif kebijaksanaan dari Ibu Ketua Umum. Kita tunggu bersama saja," tambah Eriko.
Eriko juga menjawab pertanyaan wartawan apakah pertemuan itu nanti akan membuat posisi PDIP menjadi koalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Eriko menegaskan PDIP tidak mengenal terminologi koalisi dan oposisi dalam konteks ketatanegaraan.
"Secara ketentuan hukum tidak ada yang namanya koalisi dan oposisi. Betul, ya, Bung Rony, yang paham hukum ini. Tidak ada yang namanya koalisi ataupun oposisi," jelas Eriko.
Eriko mengajak semua pihak menunggu perkembangan terkait pertemuan itu. Yang pasti, lanjut Eriko, hubungan Megawati dengan Prabowo tidak ada masalah.
Eriko juga mengingatkan bahwa Prabowo pulang ke Indonesia pascareformasi saat rezim Megawati.
Eriko juga mengingatkan bahwa Prabowo pulang ke Indonesia pascareformasi saat rezim Megawati.
- PDIP Siap Menghadapi Upaya Hukum Tia Rahmania Setelah Dipecat Partai
- Dipecat PDIP dan Gagal Dilantik Jadi DPR, Tia Rahmania Bakal Tempuh Jalur Hukum
- Disidang eks Hakim MK Lewat Mahkamah Partai PDIP, Tia Rahmania Terbukti Mengalihkan Suara Partai
- Komarudin PDIP Sebut Isu Pergantian Tia ke Bonnie Dibelokkan
- Komarudin Ungkap Alasan PDIP Memecat Tia Rahmania, Silakan Disimak
- Mensos Gus Ipul Minta Prabowo Kembangkan Kampus II Poltekesos Bandung, Ini Alasannya