PDIP Ingin Sultan Bawa Dukungan Golkar
Gaet Sultan jadi Cawapres Megawati
Rabu, 25 Februari 2009 – 06:37 WIB
Tetapi, Direktur Megawati Institute Arif Budimanta menegaskan bahwa sekalipun target 30 persen kursi itu tidak tercapai, kontrak politik akan terus berjalan. Tentu saja, dengan konsekuensi, target-target yang dijanjikan lebih sulit untuk terealisasi.
''Kalau Megawati bisa memerintah lagi dan PDIP dominan di parlemen, tentu akan menambah efektivitas kontrak politik itu,'' katanya. Lantas, apakah ancaman sanksi tidak boleh nyaleg lagi pada 2014 tetap berlaku? ''Soal sanksi diserahkan ke mekanisme organisasi,'' jawabnya.
Langkah para caleg PDIP menandatangani kontrak politik mendapat apresiasi positif dari sejumlah kalangan. Misalnya, Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latief. Dia meminta para caleg PDIP tidak mengingkari isi kontrak politik apabila kelak terpilih menjadi anggota DPR.
Yudi juga mengajak masyarakat mengawal janji yang sudah diucapkan dan tertuang dalam kontrak tersebut. ''Masyarakat bisa menagih sekaligus memberikan sanksi politik jika janji itu tidak terlaksana seandainya PDIP kembali memimpin negara ini,'' katanya.(pri/tof)
JAKARTA - Arah koalisi politik menghadapi pemilihan presiden masih liar. Di tengah deklarasi Jusuf Kalla sebagai capres Golkar, PDIP semakin memperlihatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan