PDIP Jambi Bertekad Meraih 13 Kursi dan Memenangkan Ganjar di Pemilu 2024
Kader PDIP Titip Salam Sayang untuk Bu Mega

jpnn.com - JAMBI - Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) bertekad meningkatkan raihan suara di wilayah itu pada Pemilu 2024 mendatang.
Tidak hanya itu, seluruh pengurus DPD PDIP Jambi juga akan bekerja keras memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Ketua DPD PDIP Jambi Edi Purwanto menyampaikan komitmen itu dalam pidatonya di acara pembukaan Rapat Kerja Daerah III DPD PDIP Jambi, Sabtu (29/7).
Rakerda itu dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soedjono dan Sekjen Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falakh Amru.
Hasto Kristiyanto dalam kesempatan itu sempat menyampaikan pantun untuk seluruh kader PDIP Jambi.
“Datang ke Jambi, meminum air dari Sungai Batanghari. PDI Perjuangan Jambi semangatnya sangat tinggi, memenangkan Ganjar Pranowo demi kemajuan negeri,” kata Hasto dikutip dari keterangan resminya.
Sementara Edi menceritakan konteks Jambi sebagai sebuah wilayah yang unik dan punya sejarah panjang dengan sejarah republik.
Semangat yang didasari kesejarahan itu membuat kader PDIP Jambi selalu berbenah untuk terus meningkatkan raihan prestasi.
Titip salam sayang untuk Bu Mega, kader PDIP Jambi bertekad meraih 13 kursi, dan memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
- Diajarkan Taat Hukum, Hasto Bakal Hadir ke KPK Kamis Besok
- Hasto Siap Hadiri Pemeriksaan KPK Besok, Soroti Praperadilan dan Intimidasi Saksi
- Megawati Beri Arahan ke Kepala Daerah PDIP: Fokus ke Rakyat, Jangan Main Anggaran
- Maqdir Desak KPK Hormati Hak Hasto Ajukan Praperadilan
- Tim Hukum PDIP Adukan Rossa Purbo ke Dewas KPK, Hasto: Kami Bukan Melawan
- Teguh Pegang Kebenaran, Hasto Sebut Jokowi Berang, Akhirnya Dikriminalisasi KPK