PDIP Kecam Penggeledahan Kantor Wali Kota Semarang: Kenapa Mendekati Pilkada?

jpnn.com, SEMARANG - PDI Perjuangan (PDIP) rupanya tidak terima kantor Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Supriyadi menuding aksi tersebut bermotif politis.
Menurut anggota DPRD Kota Semarang itu, KPK seharusnya tidak melakukan penggeledahan menjelang masa pendaftaran calon kepala daerah yang akan dimulai Agustus mendatang.
"Ini bertepatan dengan menghadapi pendaftaran kepala daerah, dan ini sebenarnya kurang pas," kata Supriyadi, seusai rapat paripurna di DPRD Kota Semarang, Senin (22/7).
Dia bilang penggeledahan terkait tindak pidana korupsi atau tipikor dapat dilakukan jauh-jauh hari.
"Masyarakat juga bertanya-tanya kenapa harus mendekati pilkada, sehingga muncul spekulasi Bu Ita dikerjani, apakah ini operasi politik, macam-macam," katanya.
Pasalnya, perempuan yang akrab dipanggil Mbak Ita tersebut memiliki elektabilitas yang terus meningkat. Bahkan di atas kandidat-kandidat calon wali kota Semarang yang lain.
"Ini mempengaruhi elektabilitas petahana yang hasil survei terus meningkat, ini ada upaya untuk pengembosan elektabilitas beliau," katanya.
Begini respons politikus senior PDIP soal penggeledahan kantor wali kota Semarang: operasi politik.
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
- TNI Masuk Kampus, Legislator PDIP: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran