PDIP Klaim Temukan 20,3 Juta Data Pemilih Bermasalah
jpnn.com - JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengklaim telah menemukan sejumlah data pemilih untuk Pemilu 2014 bermasalah. Jumlahnya bahkan mencapai 20,3 juta.
“Sebanyak 20,3 juta itu total temuan masalah versi kami dari seluruh Indonesia. Sehingga lebih baik memang semua pihak duduk bersama. Masih dimungkinkan sekiranya kita sama-sama punya niat baik menjaga kualitas demokrasi,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, di gedung KPU, Jakarta, Rabu (23/10).
Pernyataan Hasto diperkuat penjelasan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Tjahjo Kumolo. Menurutnya, PDIP sejak beberapa waktu lalu telah melakukan pencermatan terhadap sejumlah tahapan pemilu mulai dari hulu hingga ke hilir.
“Hilirnya menyangkut mengenai identifikasi permasalahan terkait DPT, ini belum tuntas. Saya kira KPU juga harus kejar tayang, kejar target. Harus melakukan proses terbuka meminta semua pendapat bagi dari komisioner KPU, DPR, Bawaslu dan pemerintah, agar data pemilih itu valid dan bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Di tingkat hulu, kata Tjahjo, PDIP juga melihat masalah yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Terutama ketika itu menyangkut Mahkamah Konstitusi. Karena lembaga inilah yang nantinya menyidangkan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).
“Yang bisa membatalkan pemilu legislatis dan membatalkan pemilihan presiden itu kan MK. Jadi kita melihat sekarang ini permasalahan di MK belum selesai. Apalagi Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) yang dikeluarkan pemerintah, sudah muncul dua versi pandangan yang berbeda. Ini harus segera kita antisipasi,” ujarnya. (gir/jpnn)
JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengklaim telah menemukan sejumlah data pemilih untuk Pemilu 2014 bermasalah. Jumlahnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Pilkada Masuk Masa Tenang, Bawaslu Serang Fokus Mengawasi 2 Titik Rawan
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024