PDIP Klaim Usulan Amandemen Terbatas Berbeda dengan Era Soeharto

jpnn.com, BALI - PDI Perjuangan menginginkan kembali MPR RI sebagai lembaga tertinggi negara dengan kewenangan menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Hal itu untuk memberikan kepastian kepada negara menyusun rencana pembangunan nasional dengan semangat Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB).
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah memastikan, konsep GBHN yang didukung oleh PDI Perjuangan tidak sama dengan konsep GBHN pada era Soeharto. Jika pada era Soeharto presiden dipilih MPR, tetapi usulan PDIP ini mengingkan presiden tetap dipilih oleh rakyat.
"Jadi konsep haluan negara yang diusulkan PDI Perjuangan adalah untuk memberikan kembali wewenang MPR untuk menetapkan kembali garis-garis besar haluan negara," kata Basarah di Sanur, Bali, Minggu (11/8).
BACA JUGA: PDIP Tidak Keberatan Kursi Ketua MPR Diduduki Oposisi
Wakil Ketua MPR ini melanjutkan, konsep amandemen terbatas gagasan PDIP, presiden tetap dipilih oleh rakyat. Namun dalam menyusun visi-misi calon presiden dan calon wakil presiden, begitu juga kepala daerah di bawahnya harus berpedoman pada GBHN.
"Kami ingin punya kepastian hukum siapa pun presidennya, siapa pun bupatinya, siapa pun wali kotanya, itu pembangunan nasional kontinuitasnya tetap terjaga. Enggak seperti sekarang, ganti presiden ganti visi-misi, ganti program. Ganti gubernur, bupati, wali kota, ganti visi-misi, ganti program," jelas Basarah.
Basarah melihat pembangunan nasional dan daerah selama ini tidak konsisten karena setiap pemimpin selalu punya egosektoral dan beda partai pendukung. Basarah menilai hal itu membuat negara dan daerah tidak berkembang.
"Akhirnya yang dirugikan adalah rakyat karena pembangunan bangsa Indonesia seakan-akan berjalan di tempat," jelas dia.
PDI Perjuangan menginginkan kembali MPR RI sebagai lembaga tertinggi negara dengan kewenangan menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik
- Sidang Lanjutan Hasto Kristiyanto Dihadiri Elite PDIP, Kepala Daerah, dan Keluarga
- Kanang Tekankan Peran Vital PJT I dan II Dukung Swasembada Pangan hingga IKN
- Connie Serahkan Dokumen Rusia ke DPP PDIP, Isinya Berkas & Diska Lepas
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo