PDIP Kritisi Penambahan Posisi Wakil Menteri
Jumat, 14 Oktober 2011 – 23:03 WIB
Padahal, kata Tjahjo, selama ini di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II ini terlihat sekali adanya ketimpangan dan hambatan pada ketidakoptimalan kinerja kementrian, maupun dalam hubungan pusat daerah. "Karena perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan belum optimal sebagaimana penilaian UP4KR bentukan presiden sendiri," tegasnya.
Karenanya Tjahjo yang juga Sekjen PDI Perjuangan itu menegaskan, sikap kritis partainya terhadap penambahan wakil menteri melalui reshuffle semata-mata demi kepentingan rakyat Indonesia yang harusnya semakin sejahtera dengan APBN yang sudah di atas Rp1400 triliun.
"Ya, semestinya kualitas pembanguan dan kesejahteraan meningkat. Melalui Fraksi PDI Perjuangan di DPR, kami akan terus melakukan fungsi pengawasan secara ketat dan kritis," pungkas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu. (boy/jpnn)
JAKARTA - Kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan hak prerogatifnya untuk menambah Wakil Menteri justru memancing kritikan. Politisi senior
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kejagung Bangun Sistem Pantau Tuntutan Jaksa, Sahroni: Keren, Pastikan Semua Patuh!
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
- Eddy Soeparno: Retreat Kepala Daerah, Ajang Menyamakan Persepsi Kejar Target 8 Persen
- Legislator PKB Duga Pagar Laut Modus Menguasai Lahan, Minta Menteri ATR Tanggung Jawab
- Soal Rencana Pembatasan Usia Medsos, Dave Komisi I: Keberpihakan Melindungi Generasi Muda
- Rahmat Saleh PKS Minta Mendagri Lantik Kepala Daerah Tak Bersengketa Sesuai Jadwal