PDIP: Mega Hadir Sebagai Mantan Presiden
Rabu, 10 November 2010 – 16:11 WIB
JAKARTA - Teka teki kapasitas kehadiran Megawati Soekarnoputri di Istana Negara saat jamuan makan malam untuk Presiden Amerika Serikat Barack Hussien Obama dan Michelle Obama beserta rombongan, terjawab. Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo mengatakan kehadiran Megawati di acara kenegaraan di Istana Negara tersebut dalam kapasitas sebagai presiden RI ke-5. Apalagi dalam acara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono menerima Presiden Obama pada konteks kepentingan strategis yakni internasionalisme kebangsaan.
"Karena acara dalam konteks kepentingan bangsa, Ibu Megawati pasti hadir. Terlebih kehadiran beliau dalam menjaga posisi strategis Indonesia di tengah-tengah percaturan dunia Internasional," kata Tjahjo dalam pesan singkatnya kepada JPNN, Rabu (10/11).
Baca Juga:
Tjahjo mengatakan, sebagai Presiden RI ke-5 dan selaku negarawan, Megawati ingin berperan dalam hubungan internasional. "Ibu Megawati juga ingin menunjukkan kalau Bangsa Indonesia harus utuh bersatu. Jadi ini tidak ada kaitan politis lainnya," ucapnya.
Kehadiran Megawati Soekarnoputri pada jamuan makan malam bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Istana Negara, Selasa (9/11) malam sempat menjadi sorotan media. Pasalnya selama ini Megawati tidak pernah menghadiri acara yang diselenggarakan SBY. Namun dalam jamuan makan malam yang diselenggarakan SBY tersebut, Megawati dan Taufiq Kiemas menempati tempat kehormatan. Mereka duduk bersama Presiden Yudhoyono, Presiden Obama, dan dua Ibu Negara, yaitu Ani Yudhoyono dan Michele Obama.(esy/jpnn)
JAKARTA - Teka teki kapasitas kehadiran Megawati Soekarnoputri di Istana Negara saat jamuan makan malam untuk Presiden Amerika Serikat Barack Hussien
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak