PDIP Minta BPK Audit Kinerja BI

jpnn.com - JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mulai menyuarakan kondisi pelemahan rupiah yang kian hari semakin mengkhawatirkan. Karenanya, fraksi partai pendukung utama pemerintahan Jokowi-JK itu meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI segera mengaudit kinerja Bank Indonesia (BI).

“Fraksi PDI Perjuangan mendesak pimpinan DPR segera mengadakan pertemuan konsultasi dengan pimpinan BPK dan meminta BPK melakukan pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu terhadap BI,” kata Koordinator Bidang Ekonomi Fraksi PDIP, Prof. Hendrawan Supratikno saat konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/9).

Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah X itu, menyebutkan, sejak awal 2015 nilai tukar rupiah sudah mengalami pelemahan lebih dari 18 persen dan segera menembus psikologis Rp15.000 per dollar. Hal itu berbeda dibanding 2014 dimana rupiah hanya mengalami pelemahan dibawah 2 persen, tepatnya 1,74 persen, yaitu dari Rp12.160 per dollar diawal 2014 menjadi Rp12.385/dollar diawal 2015.

Hal tersebut, menurut penjelasan BI disebabkan banyak faktor. Di bidang moneter antara lain antisipasi investor atas rencana kenaikan suku bungan Amerika Serikat (AS) sebagai imbas normalisasi kebijakan moneter di AS, ketidakjelasan penyelesaian krisis utang Yunani, hingga devaluasi Yuan yang mengarah pada perang mata uang/current war.

Pada saat yang sama harga komoditas ekspor utama Indonesia mengalami pelemahan berlanjut dan beban pembayaran utang dalam dollar, baik bunga maupun cicilannya serta kebutuhan terhadap dollar pada sektor korporasi, termasuk BUMN, terus meningkat.

“Dalam kondisi sekarang, FPDIP DPR meminta BI sebagai otoritas moneter untuk bertindak secara tegas dan antisipatif dalam menjaga nilai tukar rupiah, dan memberi bobot lebih terhadap penguatan kurs nilai tukar dalam bauran kebijakan moneter BI,” katanya.(fat/jpnn)