PDIP Minta KPU Gandeng Jago-Jago IT demi Tangkal Serangan
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum atau KPU diserang hoaks server yang di-setting untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - KH Ma'ruf Amin.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, serang menyerang terkait hoaks itu sebenarnya sudah terjadi sejak Pemilu 2004 maupun 2009.
Karena itu, Hasto meminta KPU agar meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya mencegah serangan terhadap system information technology (IT) lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
"Seperti 2004, kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, sehingga muncul beberapa jago-jago IT yang melindungi seluruhnya," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (6/4).\
BACA JUGA: Respons Hasto PDIP untuk Tangkis Tuduhan Habib Rizieq
Kendati demikian, Hasto menegaskan bahwa rekapitulasi yang digunakan dalam pemilu bukanlah yang elektronik. Melainkan rekapitulasi manual, mulai dari tempat pemungutan suara (TPS), kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.
"Kami tegaskan yang dipakai adalah rekapitulasi manual. IT di KPU untuk membantu, tetapi rekapitulasi yang dipakai adalah secara berjenjang dari bawah," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua KPU Arief Budiman melaporkan tiga akun media sosial ke Bareskrim Polri terkait hoaks setting-an server KPU di luar negeri, yang disebut untuk memenangkan Jokowi - Kiai Ma'ruf. (boy/jpnn)
Komisi Pemilihan Umum atau KPU diserang hoaks server yang di-setting untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - KH Ma'ruf Amin.
Redaktur & Reporter : Adil
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan