PDIP Minta Para Rival di Pilgub Jatim Tak Pakai Cara Kotor
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai proses demokrasi di Pilkada Serentak 2018 kehilangan watak membangun peradaban.
Sebab, segala cara digunakan untuk meraih kemenangan.
Hasto berkaca pada foto panas yang diduga mirip calon wakil gubernur Jatim Abdullah Azwar Anas.
"Hanya karena melihat Gus Ipul dan Anas betul-betul pemimpin yang tumbuh dari kultur NU dan kemudian memiliki kualifikasi baik, kemudian digunakanlah berbagai upaya, isu yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. Dalam zaman kemajuan teknologi ini segala sesuatunya bisa dibuat," ujar Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1).
Dia mengaku sangat prihatin dengan praktik politik yang menghalalkan segala cara.
“Biarlah rakyat ambil keputusan. Tidak perlu ada sebuah skenario-skenario untuk menjatuhkan dengan berbagai cara. Mari kita berpolitik dengan berkeadaban, dengan fair, berpolitik dengan sehat, dengan porgram yang baik bukan dengan cara-cara yang kotor. Itu yang kami imbau," kata Hasto. (fat/jpnn)
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai proses demokrasi di Pilkada Serentak 2018 kehilangan watak membangun peradaban.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Tim Hukum KPK Dianggap Tidak Hormati Pengadilan Gegara Sebut Fakta Persidangan Bukan Harga Mati
- Ronny PDIP: Penetapan Harun Jadi Anggota DPR Sah Secara Hukum
- Pengacara Hasto Bantah Kliennya Perintahkan Harun Masiku Merendam Telepon Seluler
- Kuasa Hukum Anggap Penetapan Tersangka Hasto oleh KPK Cacat Hukum
- Tim Hukum Khofifah - Emil Bergembira Atas Putusan MK Soal Sengketa Pilgub Jatim 2024
- Gelar FGD, Para Pakar Menilai KPK Berpotensi Melanggar Hukum di Kasus Hasto