PDIP Pecat Anggotanya yang Gabung Nasdem
Jumat, 30 Juli 2010 – 20:52 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani menegaskan para kader partai PDI-P yang saat ini bergabung dengan Nasional Demokrat (Nasdem) segera dipecat. "Keputusan pemecatan tersebut merupakan implementasi dari hasil Kongres II PDI-P di Bali yang menegaskan bahwa pengurus partai dari pusat sampai daerah dilarang masuk ke salah satu organisasi masyarakat yang berafiliasi ke partai politik," kata Puan Maharani di gedung DPR, Nusantara I, Senayan Jakarta, Jumat (30/7). Sikap yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto. Menurut dia, sebagai partai terbuka memang tidak ada paksa-paksaan dalam menentukan pilihan berpolitik. "Contoh kongrit untuk ini adalah soal Gamawan Fauzi yang dalam Pilkada Gubernur Sumatera Barat diusung PDI-P. Namun dalam fase berikutnya, Gamawan Fauzi bergabung dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mendapat posisi di kabinet sebagai Menteri Dalam Negeri," ujarnya.
Sungguhpun demikian, sebelum pemecatan dilakukan partai secara khusus akan memanggil para kadernya untuk dimintai keterangan secara langsung dan diberikan kebebasan untuk untuk menentukan pilihannya. "Silakan pilih mau ke Nasdem atau tetap dengan partai. Kalau dipilih Nasdem atau dua-duanya maka PDI-P pasti mengeluarkan surat pemecatan," tegasnya.
Baca Juga:
Sebagai partai terbuka, lanjut Puan, PDI-P tidak akan pernah memaksakan kehendak agar seseorang harus tetap menjadi kader partai. Pilihan itu ada di tangan kader. Jika hari ini mereka berwarna merah, kemudian besok berwarna kuning, hijau, biru dan sebagainya, itu bebas saja.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani menegaskan para kader partai PDI-P yang saat ini bergabung dengan Nasional Demokrat (Nasdem) segera
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bilang Nasi Goreng Megawati Enak Sekali, Masa, sih?
- Tanggapi Isu Menhut Mau Membabat Hutan, Ahmad Yohan Singgung Penghijauan
- Terungkap! Komunikasi Prabowo-Megawati Lancar Meski Belum Bertemu Sejak Pelantikan
- Peran Politik Muzani Gerindra Sebagai Perantara Komunikasi Prabowo-Megawati
- Kejagung Bangun Sistem Pantau Tuntutan Jaksa, Sahroni: Keren, Pastikan Semua Patuh!
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih