PDIP Pimpin Jakarta, Pengamat: Prabowo Harus Kerja Ekstra

PDIP Pimpin Jakarta, Pengamat: Prabowo Harus Kerja Ekstra
Kandidat Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel di Jakarta, Senin (23/9). Dokumentasi tim media Pramono-Rano

jpnn.com - Dua kader PDI Perjuangan atau PDIP Pramono Anung-Rano Karno bakal memimpin Jakarta setelah meraih suara terbanyak pada Pilkada serentak 2024.

Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menilai situasi ini berpotensi mengganggu suasana politik dan kerja pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.

"Kondisinya tidak begitu baik menurut saya, kalau misalnya, ada satu daerah yang dikuasai oleh oposisi, karena (PDIP) oposisi ini kan, sebenarnya," kata Igor saat diwawancara wartawan, Selasa (10/12).

Menurut Igor, pemimpin Jakarta seharusnya seiring sejalan dengan koalisi Prabowo-Gibran yang memimpin pemerintahan pusat.

Bila Jakarta dikuasi oleh partai oposisi, dia menilai hal itu dapat mengganggu kerja dan terlaksananya program pemerintah Prabowo-Gibran.

"Sebenarnya yang baik adalah mereka yang kemudian tidak melakukan hal-hal yang bisa mengganjal untuk suksesnya program Pak Prabowo ke depan. Misalnya, makan bergizi gratis. Lalu, upah buruh dan lain sebagainya," tutur Igor.

Terlebih lagi, Igor melihat hubungan PDIP dan Joko Widodo (Jokowi) makin panas setelah pemecatan Presiden ketujuh RI sebagai kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Sementara Prabowo, kata dia, sangat hormat dengan Jokowi yang juga mantan gubernur DKI Jakarta.

Pengamat politik Igor Dirgantara menilai Presiden Prabowo Subianto harus kerja ekstra jika Jakarta dipimpin PDIP yang merupakan oposisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News