PDIP Posisikan Ahok Jadi Cawagub, Jubir Pemenangan: Itu Merendahkan
jpnn.com - JAKARTA - Konstelasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Februari 2017 benar-benar memanas. Basuki Tjahaja Purnama yang karib dipanggil Ahok diposisikan sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta oleh PDIP.
Padahal, sebagai calon petahana, Ahok sudah mendapat dukungan dari beberapa partai untuk menjadi Cagub. Sudah ada tiga partai politik mendukung Ahok maju jadi cagub, yakni; Hanura, Nasdem, dan Golkar.
Meski begitu, dukungan tiga parpol tidak membuat PDIP tertarik akan mengusuk Ahok. Tawaran saat ini, PDIP mau mendukung jika Ahok jadi calon wakil gubernur, bukan calon gubernur.
Tawaran tersebut disampaikan beberapa kader PDIP. Selain Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira ada juga Arteria Dahlan. Kader tersebut menginginkan bertukar posisi.
Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader PDIP dan menjabat sebagai wakil gubernur DKI menjadi cagub sedangkan Ahok sebagai wakilnya.
Pernyataan ini mendapat reaksi dari Jubir Tim Pemenangan Ahok, Raja Juli Antoni. Ia menilai bahwa tawaran oleh kader PDIP sudah merendahkan, terutama pada partai yang sudah mendeklarasikan Ahok sebagai cagub.
"Pernyataan Ahok jadi Cawagub bukan Cagub itu merendahkan Ahok dan parpol-parpol pengusung Ahok. Kalau tidak suka tidak perlu merendahkan bukan?" kata Toni -sapaan akrab Raja Juli Antoni- saat dihubungi Sabtu, (27/8).
Toni mengatakan, pernyataan Andreas Pareira dan kader PDIP lainnya karena dilandasi ketidaksukaan kepada Ahok. Kata dia, omongan itu tidak mewakili sikap PDIP secara kelembagaan tapi sebatas pribadi.
JAKARTA - Konstelasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Februari 2017 benar-benar memanas. Basuki Tjahaja Purnama
- Anies Siapkan Tim Sinkronisasi untuk Sesuaikan Program APBD DKI
- Resmi! Anies-Sandi Sebagai Gubernur dan Wagub DKI Terpilih
- Terimalah...Permohonan Maaf dari Sandiaga Uno
- Ahok-Djarot Absen Dalam Penetapan Anies-Sandi Sebagai Pemenang
- Massa Aksi 55 Siap Terima Apa pun Putusan Majelis Hakim
- Anies-Sandi Hadir, Ahok-Djarot Absen