PDIP Putar Video Represi Polisi yang Bikin Rekapitulasi di Paniai Dihentikan

Ronny menyebut keributan mulai muncul ketika proses rekapitulasi membacakan penghitungan suara dari Distrik Wegemuka sekitar pukul 10.30 WIT.
PDIP menduga keributan sengaja dibuat para saksi untuk membatalkan penghitungan suara yang dipancing dari kubu dua Cagub Papua Tengah, yakni Natalis Tabuni dan Wilem Wandik.
Saksi dari Cabup Paniai Oktopianus Gobai, Roby Kayeme, dan Nason Uti bahkan membuat kehebohan dengan merusak kursi dan meja pimpinan sidang pleno rekapitulasi.
Para aparat keamanan kemudian tanpa diminta masuk ke dalam ruangan pleno termasuk Kapolres Kabupaten Paniai, Kompol Deddy A. Puhiri.
Keributan kembali terjadi karena saksi ngotot agar rekapitulasi ditunda. Polisi pun kembali memasuki ruangan.
Ronny mengatakan aparat kepolisian dengan senjata lengkap kembali masuk ruang rapat pleno rekapitulasi pada pukul 13.40 WIT tanpa diminta.
Kabagops Polres Kabupaten Paniai AKP Hendry Joedo Manurung terekam mengancam lima komisioner KPUD yang bertugas.
Hendry disebut menekan komisioner KPUD Kabupaten Paniai tidak melanjutkan penghitungan suara yang menjadi keberatan saksi dari kandidat.
DPP PDIP memutar video yang merekam aksi kepolisian berlaku represif. Di mana itu terjadi?
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Ridwan Kamil Melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Wajah Baru di Polda Jateng, 2 Jenderal Melesat ke Mabes Polri
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto