PDIP: SBY Inkonsisten, Tak Berpihak Buruh

PDIP: SBY Inkonsisten, Tak Berpihak Buruh
PDIP: SBY Inkonsisten, Tak Berpihak Buruh

"Apabila kita perjelas maka sumbangan PNBP yang cukup signifikan juga diperoleh dari para TKI kita (di luar devisa remitens yang pada tahun 2012 diperkirakan mencapai paling tidak 72T)," jelasnya.

Yang disampaikan SBY baik dalam pidato kenegaraan, maupun pidato RAPBN 2013, menurut Rieke, adalah kebijakan politik, ekonomi, maupun anggaran yang tak berorientasi secara serius terhadap penciptaan lapangan kerja, maupun kesejahteraan hidup para pekerja maupun buruh. "Padahal omong kosong belaka klaim keberhasilan ekonomi apabila rakyat tak bekerja, dan kalaupun bekerja upah tak mencukupi utk hidup layak. Sehingga rakyat tak memiliki akses utk bisa penuhi kebutuhan dasarnya sebagai manusia," jelasnya.

Kemudian, lanjut dia, penghasilan negara yang targetnya 80 persen dari pajak dan 16 persen dari PNBP tidak diperuntukan bagi kesejahteraan rakyat.

Anggaran untuk ketenagakerjaan tak lebih dari Rp4 triliun. Anggaran Kesehatan Rp31,2 triliun, hanya 2,9 persen dari APBN, padahal amanat konstitusi 5 persen.

JAKARTA - Pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 16 Agustus 2012, menyinggung soal keberhasilan menurunkan kemiskinan dan angka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News