PDIP Siap Beri Kartu Anggota kepada Kang Emil
Jumat, 09 September 2016 – 00:27 WIB
"Jawa Barat itu kadang anomali. Pada (pilgub) 2004, hasil survei Pak Agum (Gumelar) selalu paling tinggi, tapi yang menang Pak Ahmad Heryawan. Terus 2009, Dede Yusuf surveinya paling tinggi, yang menang Pak Aher lagi," bebernya.
Anomalinya politik di Jabar, kata dia, salah satunya disebabkan karena jumlah pemilih di Jabar merupakan yang terbesar di Indonesia.
Penggiringan opini di Jabar juga menyebabkan perubahan arah politik yang cepat sehingga pasangan cagub-cawagub yang pada survei tinggi pun, belum tentu menjadi pemenang.
"Makanya bisa jadi nanti ada figur yang diusung PDIP dan partai lain. Tapi sekali lagi kami tetap memprioritaskan mengusung kader partai," pungkasnya. (agp/sam/jpnn)
BANDUNG – Pilkada untuk memilih gubernur-wakil gubernur Jawa Barat baru akan digelar 2018 mendatang. Dewan Pimpinan Daerah PDIP Provinsi Jawa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Pilkada Masuk Masa Tenang, Bawaslu Serang Fokus Mengawasi 2 Titik Rawan
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Polres Pematangsiantar Siap Berikan Keamanan di TPS Saat Pilkada Berlangsung