PDIP Tak Masuk Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Bikin Lega Anak Bangsa

PDIP Tak Masuk Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Bikin Lega Anak Bangsa
Presiden Prabowo Subianto berfoto bersama 48 menteri dan lima pejabat setingkat menteri di depan Istana Merdeka, pada Senin (21/10). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menganggap publik dan masyarakat prodemokrasi merasa lega kader PDI Perjuangan tidak masuk dalam Kabinet Merah Putih era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Membuat lega sebagian anak bangsa," kata Jamaluddin kepada awak media, Selasa (22/10).

Sebab, kata dia, publik bakal melihat ada partai yang berada di luar pemerintahan atau oposisi untuk melaksanakan fungsi kontrol dan pengawasan.

"Jadi, dengan berada di luar pemerintahan, PDIP dapat melaksanakan check and balances. Melalui check and balances, diharapkan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif tetap sederajat," kata mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu.

Jamaluddin menyebutkan perlu ada pengawasan dengan kesetaraan terhadap pemerintah agar pemusatan kekuasaan dapat dicegah.

"Hal itu diperlukan agar kesewenang-wenangan lembaga negara tertentu dapat diminimalkan," kata dia.

Jamaluddin kemudian mengungkit praktik demokrasi era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) atau eksekutif yang terlalu dominan.

Dia menganggap cabang kekuasaan eksekutif tidak boleh lagi dominan dengan mendikte legislatif sehingga dalam beberapa kasus menjadi lembaga stempel. 

Pengamat politik menganggap publik merasa lega kader PDIP tak masuk kabinet era Prabowo Subianto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News