PDIP Tak Masuk Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Bikin Lega Anak Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menganggap publik dan masyarakat prodemokrasi merasa lega kader PDI Perjuangan tidak masuk dalam Kabinet Merah Putih era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Membuat lega sebagian anak bangsa," kata Jamaluddin kepada awak media, Selasa (22/10).
Sebab, kata dia, publik bakal melihat ada partai yang berada di luar pemerintahan atau oposisi untuk melaksanakan fungsi kontrol dan pengawasan.
"Jadi, dengan berada di luar pemerintahan, PDIP dapat melaksanakan check and balances. Melalui check and balances, diharapkan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif tetap sederajat," kata mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu.
Jamaluddin menyebutkan perlu ada pengawasan dengan kesetaraan terhadap pemerintah agar pemusatan kekuasaan dapat dicegah.
"Hal itu diperlukan agar kesewenang-wenangan lembaga negara tertentu dapat diminimalkan," kata dia.
Jamaluddin kemudian mengungkit praktik demokrasi era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) atau eksekutif yang terlalu dominan.
Dia menganggap cabang kekuasaan eksekutif tidak boleh lagi dominan dengan mendikte legislatif sehingga dalam beberapa kasus menjadi lembaga stempel.
Pengamat politik menganggap publik merasa lega kader PDIP tak masuk kabinet era Prabowo Subianto.
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Bonnie: Sensor Karya di Lukisan Yos Suprapto Bisa jadi Preseden Buruk Pemerintahan Prabowo
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget