PDIP: Tak Perlu Ada Pansus Pilpres
jpnn.com - JAKARTA - Wacana pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk mengungkap kecurangan pemilu presiden 2014 ditentang PDIP. Politikus PDI Perjuangan Arif Wibowo mengatakan lebih baik DPR menggelar rapat dengan memanggil penyelenggara pemilu untuk membahas masalah Pilpres ketimbang harus membentuk Pansus.
"Saya berpendapat sebaiknya dilakukan pengawasan seperti biasa, panggil penyelenggara Pemilu. Hasilnya berupa perbaikan. Tidak perlu pansus khusus," kata Arif usia sidang bersama DPR-DPD RI di Senayan Jakarta, Jumat (15/8).
Pendapat ini dikatakan Arif yang juga wakil ketua Komisi II DPR dengan mengacu pada penyelenggaraan pemilu legislatif lalu. Di mana Komisi II DPR tidak membentuk pansus, tapi hanya menggelar rapat secara intensif dengan penyelenggara Pemilu.
"Seperti pileg kemarin, rapat intensif kita ambil kesimpulan. Hasilnya cukup kritis, kita nyatakan pemilihan paling brutal. Tidak berarti mengarah pada keputusan politik yang mengganggu ke-Indonesia-an," jelasnya.
Bagaimana jika wacana ini terus digulirkan dan diusulkan ke Paripurna DPR? Menurut Arif tidak apa-apa jika ada yang berpendapat demikian. Namun sampai saat ini belum ada keputusan apapun soal Pansus tersebut.
"Saya kira pendapat boleh saja. Kan belum ada keputusan apapun. Tapi perlu pertimbangkan waktunya," singkat Arif. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wacana pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk mengungkap kecurangan pemilu presiden 2014 ditentang PDIP. Politikus PDI Perjuangan Arif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK
- BLU di Bidang Pendidikan Tingkatkan Daya Saing untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Ditjen Bina Keuangan Daerah dan KPK Gelar Rapat Koordinadi untuk Membahas Draf MCP Tahun 2025-2026
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?