PDIP Tegaskan Penambahan Wamen bukan Ajang Bagi-Bagi Jabatan
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan pengisian sepuluh posisi wakil menteri (wamen) bukan ajang bagi-bagi jabatan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pengisian posisi wamen adalah untuk meningkatkan efektivitas dari kerja kementerian yang memang tidak ringan.
"Karena menteri adalah pemerintahan dalam pengertian sehari-hari," jelas Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1).
Dia menjelaskan pengisian posisi wamen itu bertujuan untuk membantu peran menteri dalam menjalankan tugasnya. Sebab, katanya, posisi wamen itu memang didesain untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan.
“Contoh, menteri luar negeri, kanapa ada wamen, karena menteri lebih banyak menjalankan tugas-tugas politik internasional di dalam upaya menunjukkan kepemimpinan Indonesia," kata Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan menteri luar negeri memiliki tugas kenegaraan di mata dunia, seperti menangani krisis di Myanmar.
Menlu juga melakukan diplomasi demi menunjukkan posisi politik Indonesia sebagai big brother Asean dan kepemimpinan di Asia Afrika.
Di sisi lain, Hasto menyatakan untuk posisi wamen di Kementerian Sosial tidak diperlukan.
PDI Perjuangan angkat suara mengenai isu reshuffle, termasuk sepuluh posisi kosong wakil menteri. PDIP tak ingin wakil menteri jadi ajang bagi-bagi jabatan.
- Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP Gegara Membangkang & Temui Jokowi Saat Pilkada 2024
- PDIP Pamer Menang 14 Pilgub, Jubir PSI: Berapa yang Kader Sendiri?
- Tolak Usul PDIP soal Polri, Wasekjen NU: Itu Kemunduran dan Langgar Konstitusi
- Tolak Polri di Bawah Kementerian, Eks Ketum IMM Ingatkan PDIP soal Sejarah Reformasi
- Soal Polri di Bawah TNI, Hikmahbudhi Nilai PDIP Sudah Mengkhianati Reformasi
- Sekjen PDIP Minta Polisi Meniru Jenderal Hoegeng, bukan Parcok