PDIP Tegaskan Tidak Ada Politik Uang Jelang Kongres
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan memastikan tidak ada politik uang dalam proses pembentukan struktur DPD dan DPD partai pada Kongres V.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pembentukan struktur DPC dan DPD PDIP dijalankan dengan ideologi Pancasila melalui serangkaian psikotes, penilaian berjenjang, dan meniadakan voting.
"Melalui tata cara demokrasi Pancasila yang dipraktikkan dengan cara musyawarah dan gotong royong, proses konsolidasi berjalan dengan demokrastis sesuai kepribadian bangsa, memperkuat soliditas partai dengan biaya paling efektif, dan efisien dibandingkan dengan partai lain," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
BACA JUGA: Ada Peluang PDIP-Gerindra Bersama di Pilpres 2024
Hasto melanjutkan, Kongres Kelima PDIP mengangkat tema Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya.
Tema ini, menurut dia, mengandung makna bahwa soliditas partai melalui langkah kaderisasi kepemimpinan secara terlembaga dan sistemik telah membangun kesadaran ideologi Pancasila, kesadaran politik untuk berdedikasi bagi rakyat, bangsa, dan negara.
"Kesadaran organisasi partai untuk terus kedepankan kepentingan kolektif dengan semangat gotong royong dan kesadaran untuk menyelesaikan masalah rakyat. Solid bergerak bersifat aktif, progresif guna menegaskan tujuan berpartai sebagai obor penerang di dalam gerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," jelas Hasto.
Adapun Subtema Kongres V ialah Mewujudkan PDI Perjuangan sebagai Partai Pelopor.
PDI Perjuangan memastikan tidak ada politik uang dalam proses pembentukan struktur DPD dan DPD partai pada Kongres V.
- Hasto Endus Upaya Menjadikan Pilgub Jakarta 2024 Jadi 2 Putaran
- Sah! Pram-Doel Mengantongi Suara Tertinggi di TPS Megawati
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka