PDIP Tetap Dorong Proporsional Tertutup Meski Muncul Sikap 8 Fraksi Menentang
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya menghargai sikap delapan fraksi di DPR yang membuat surat penolakan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.
"Itulah demokrasi dan bagi PDIP, sama, ketika pada 2009 saat MK mengambil keputusan, sikap PDIP taat asas," kata Hasto ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).
Namun, kata Hasto, PDIP memiliki prinsip dalam berpolitik yang berdasarkan konstitusi dan mendorong mekanisme internal di partai bisa dikedepankan menyambut Pemilu 2024.
Dari situ, kata dia, PDIP memiliki sikap berbeda dengan delapan fraksi di DPR, karena parpol berlambang banteng itu mendorong diberlakukannya proporsional tertutup.
"Kami bukan hanya partai yang didesain untuk menang pemilu, tetapi sebagai partai yang menjalankan fungsi kaderisasi pendidikan politik, memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi kebijakan publik dan di situlah proporsional tertutup kami dorong," ujar Hasto.
Toh, kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu, kondisi global tengah dirundung ketidakpastian sehingga sistem proporsional tertutup layak diberlakukan saat pemilu.
Selain itu, lanjut Hasto, pemberlakuan proporsional terbuka memakan biaya besar dengan memunculkan inflasi tinggi bagi perekonomian bangsa.
Menurut dia, pemberlakuan proporsional tertutup menjadi jawaban dari tingginya biaya ketika negara menerapkan proporsional terbuka pada pemilu.
PDIP memiliki sikap berbeda dengan delapan fraksi di DPR yang menginginkan proporsional terbuka pada Pemilu 2024.
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi