PDIP Tidak Penting-Penting Amat Buat Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin meyakini hubungan PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo sudah sangat berbeda dibanding pada 2014 lalu.
Pasalnya, kini posisi tawar Jokowi sudah semakin besar. Sedangkan di sisi lain, PDIP terus melemah.
"Jokowi tidak lagi menganggap PDIP sepenting tahun 2014 yang lalu. Di mana PDIP menjadi partai pengusung dan pendukung utama," ujar Ujang kepada redaksi RMOL.co, Rabu (4/7).
"Sekarang kan partai-partai banyak yang merapat ke Jokowi. Bahkan Golkar lebih dulu mendeklarasikan pencapresan Jokowi untuk 2019 dibandingkan PDIP," tambahnya.
Jika dilihat dari kondisi tersebut, lanjut Ujang, Jokowi bisa saja meninggalkan PDIP pada pilpres mendatang. Namun, kecuali ada masalah yang benar-benar serius, Jokowi kemungkinan besar tidak akan melakukan itu. (ian/rmol)
Direktur Eksekutif IPR Ujang Komarudin meyakini hubungan PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo sudah sangat berbeda dibanding 2014 lalu
Redaktur & Reporter : Adil
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi