PDIP Ungkap Kronologi Lengkap Soal Tekanan Oknum Polisi yang Bikin Rekapitulasi di Paniai Dihentikan
Dia bahkan menyebut saksi dari Cabup Paniai Oktopianus Gobai, Roby Kayeme, dan Nason Uti membuat kehebohan dengan merusak kursi serta meja pimpinan sidang pleno rekapitulasi sekitar pukul 11.00 WIT.
"Terjadi keributan sampai dengan menghancurkan perlengkapan meja persidangan," kata Ronny.
Dia mengatakan pihak KPUD Paniai sudah memberikan tanggapan sekitar pukul 11.30 WIT ke para saksi yang membuat keributan, agar rekapitulasi terlaksana sesuai aturan.
Namun, kata Ronny, para saksi tidak menerima alasan. Keributan terus terjadi. Para aparat kemananan tanpa diminta masuk ke dalam ruangan pleno.
"Termasuk Kapolres Kabupaten Paniai, Kompol Deddy A. Puhiri beserta anak buahnya lengkap dengan kelengkapan senjata," kata dia.
Ronny mengatakan Kompol Deddy pada pukul 12.20 WIT mengeluarkan instruksi agar rapat pleno rekapitulasi bisa dilaksanakan secara damai. Polisi bersenjata lengkap kemudian keluar ruang rapat.
Namun, ujar eks pengacara Bharada Richard Eliezer itu, keributan kembali terjadi karena saksi ngotot rekapitulasi ditunda. Polisi pun kembali memasuki ruangan.
Menurut Ronny, aparat kepolisian dengan senjata lengkap kembali masuk ruang rapat pleno rekapitulasi pada pukul 13.40 WIT tanpa diminta.
Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy mengungkap tekanan oknum aparat kepolisian yang membuat rekapitulasi di tingkat Kabupaten Paniai dihentikan. Seperti apa?
- BMI Beri Layanan Refleksi Gratis di Soekarno Run 2025, Hasto Ikut Merasakan
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata