PDIP Usung Puti, Anak Buah SBY: Bukan Politik Dinasti

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat (PD) Agus Hermanto mengharapkan tidak ada pihak yang menganggap keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengusung keponakannya, Puti Guntur Soekarno sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur sebagai upaya melanggengkan politik dinasti. Sebab, ada perbedaan antara dinasti politik dengan politik dinasti.
Agus menjelaskan, dinasti politik adalah apabila orang tidak memiliki kemampuan kemudian dipaksakan menjadi pemimpin. Tapi itu berbeda dengan upaya PDI Perjuangan mencalonkan Puti.
Menurut Agus, PDIP tentu menganggap cucu Proklamator RI Bung Karno itu memiliki kemampuan sehingga menduetkannya dengan Saifullah Yusuf pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim). "Ini kan semuanya dipandang oleh PDIP bahwa Ibu Puti Guntur itu mampu. Tentunya kita lihat di pilkada nanti," kata Agus di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1).
Karena itu, kata Agus, tidak perlu ada sikap alergi terhadap seseorang yang mempunyai hubungan kekerabatan dan hal lainnya dengan presiden atau lainnya. "Tapi yang jelas semua kita kembalikan kepada diri pribadi," kata anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat itu.
Agus juga menegaskan, masyarakat Jawa Timur akan menentukan calon kepala daerah pilihan mereka. "Tentunya kalau saya berbeda, karena Partai Demokrat juga punya calon di sana," tegas Agus yang partainya mengusung duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak untuk Pilgub Jatim.(boy/jpnn)
Politikus Partai Demokrat Agus Hermanto mengharapkan tidak ada pihak menganggap keputusan PDIP mengusung Puti Guntur pada Pilgub Jatim sebagai politik dinasti.
Redaktur & Reporter : Boy
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina
- Brando PDIP Minta Dispenda Kawal Ketat Kebijakan Pramono Turunkan Tarif BBM Kendaraan untuk Warga Jakarta
- Maqdir Sebut KPK Bangun Narasi Keliru Soal Peran Hasto dalam Kasus Harun Masiku
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik