Pebalet Australia Juliet Burnett Mencari Akar Budayanya di Keraton Jawa

Pebalet Australia Juliet Burnett Mencari Akar Budayanya di Keraton Jawa
Pebalet Australia Juliet Burnett Mencari Akar Budayanya di Keraton Jawa

Mimpi yang jadi nyata

Walau sering berkunjung ke Indonesia bersama keluarga, Juliet mengaku, kedatangan ke ‘rumah’ keduanya kali ini sungguh spesial.

Bersama Christopher Hill dari Australia Barat, perempuan berambut panjang ini akan tampil dalam 1st Indonesian Ballet Gala yang digelar di Jakarta pada 22 Agustus, panggung pertamanya di negeri asal sang ibunda.

“Hampir tiap tahun, selama 31 tahun hidup saya, saya berkunjung ke Indonesia. Tapi ini pertama kalinya keluarga besar saya di sini akan melihat saya menari, selain dulu waktu saya masih kecil,” akunya dalam konferensi pers Ballet Gala yang didukung Kedutaan Besar Australia.

Ia kemudian menceritakan, “Saya ingat, dulu, waktu kecil, ibu menyuruh saya berkompetisi di halaman belakang rumah Om Willy di Cipayung. Dulu saya sering menolak dengan alasan tak membawa sepatu-lah, tak bawa perlengkapan lain seperti baju-lah.. .”

Sambil berkelakar, Juliet-pun menyebut, kini, dalam penampilan profesional perdananya di Indonesia, ia tak akan melupakan seluruh perlengkapan yang menjadi alasannya saat masih kecil.

“Sudah dari dulu saya ingin tampil disini, baru sekarang tercapai, ini rasanya seperti mimpi,” utara pebalet yang siap hijrah ke Eropa dalam waktu dekat ini.

Selain tampil dalam Ballet Gala, kedatangan Juliet ke Indonesia juga akan diisi dengan aktivitas mengajar anak-anak kurang beruntung di komunitas Ciliwung serta liburan pribadi ke Sumatera bersama keluarga.


Malang-melintang di panggung balet internasional, tak membuat Juliet Burnett lupa akan akar budayanya. Latar belakang sang nenek sebagai penari Keraton


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News