Pebulu Tangkis Top Indonesia Rame-Rame Tinggalkan Cipayung

Pergi karena Rp 80 Juta

Pebulu Tangkis Top Indonesia Rame-Rame Tinggalkan Cipayung
Pebulu Tangkis Top Indonesia Rame-Rame Tinggalkan Cipayung
"Saya hanya ingin dihargai. Sebagai pemain tidak pernah sekali punsaya protes kepada pengurus menyangkut uang kontrak. Baru kali inisaya menanyakan dan meminta kenaikan yang saya rasa masuk akal," kata Vita setelah memberikan surat pengunduran diri kepada pelatihnya, Richard Mainaky, di Cipayung.

Wanita kelahiran Jakarta 4 Januari 1981 itu tampak terpukul ketika harus pergi. Maklum, Cipayung seolah menjadi rumah kedua baginya. Dia berada di sana selama 12 tahun sejak November 1996.

Hak yang dimaksud Vita adalah peningkatan kontrak dibanding yang dia terima pada era kepengurusan Sutiyoso. Jika pada saat itu mendapat Rp 400 juta setahun, kini dia menuntut peningkatan menjadi Rp 480 juta. Namun, PB PBSI hanya mau memberi Rp 400 juta. Tidak bisa naik!

Kalau dikaitkan dengan inflasi dan kenaikan harga, tuntutan Vita sebenarnya bisa diterima. Apalagi, dia merasa tugasnya makin berat dengan tandem pemain muda Muhammad Rijal. Sebagai pemain senior, Vita harus mampu menjadi motor.

Masalah pelik mewarnai awal kepemimpinan Djoko Santoso di PB PBSI. Beberapa pemain senior memilih pergi dari markas pelatnas di Cipayung. Suatu pemandangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News