Pecah Kongsi Karena Pilkada
2013, Masing-masing Pilih Jalan Sendiri-sendiri
Rabu, 22 Februari 2012 – 01:28 WIB

Pecah Kongsi Karena Pilkada
BANDUNG - AROMA perpecahan jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) mulai tercium. Pasangan gubernur dan wakil, bupati dan wakil, wali kota dan wakil berancang-ancang menyatakan perpisahan. Masing-masing akan menempuh jalan sendiri untuk menatap persaingan di pemilukada berikutnya. Apalagi jelang persaingan, dipastikan partai-partai besar telah mempersiapkan kadernya untuk bersaing berebut kekuasaaan. Kecenderungan partai besar, terlebih yang memiliki suara cukup signifikan mencalonkan kadernya di posisi nomor 1. Meski sebenarnya pada perjalanan kalkulasi politik bias menentukan lain.
Di tingkat provinsi kecenderungan pisah kongsi akan terjadi antara Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf. Di Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan terjadi pecah kongsi antara Abubakar dan Ernawan Natasaputra. Begitu juga di daerah-daerah kondisi yang sama diprediksi bakal terjadi.
Namun menurut pengamat politik dari Unpad, Dede Mariana, pecahnya kongsi adalah hal yang sangat wajar. Bukan sebuah peristiwa yang luar biasa dan sangat tergantung padfa kebijakan pratai politik menentukan langkahnya ke masa depan. "Berpisah mah biasa saja. Hanya publik suka menilai negatif. Tergantung media juga, gimana pengaruh media terhadap publik," jelas Dede.
Baca Juga:
BANDUNG - AROMA perpecahan jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) mulai tercium. Pasangan gubernur dan wakil, bupati dan wakil, wali kota dan wakil
BERITA TERKAIT
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo