Pecahan Granat Tertanam di Tubuh, Kuat Renang 300 M

Pecahan Granat Tertanam di Tubuh, Kuat Renang 300 M
Des Alwi Abubakar berpose di depan lukisan Srihadi Soedarsono yang secara khusus diberikan kepadanya. (Foto: Agung Putu Iskandar/JawaPos)
"Lantas, siapa satu orang lagi?" tanya dr Tjipto kemudian. Des kecil menggeleng. Dia memang melihat tulisan nama Soekarno di kopernya. Tapi, Des sulit mengeja. "Saya masih sembilan tahun, baru bisa baca," ujarnya lantas tersenyum. Des mengakui, rahasia kesehatannya tak lepas dari kebiasaannya berolahraga. Dia lantas menunjuk kolam renang di samping rumahnya. Ukurannya 8 meter x 15 meter. Kedalamannya mulai 80 cm hingga 2,30 meter. 

Dalam sehari, Des menyempatkan berenang. Jarak yang ditempuh rata-rata 300 meter. Itu berarti dia harus bolak-balik berenang 20 kali menyusuri panjang kolam renang. Sebagai anak daerah kepulauan, berenang sudah menjadi keahliannya. Dalam seminggu, Des berenang lima kali. Yang sulit justru olahraga berjalan kaki. Dia lebih memilih berenang daripada berjalan jauh.

"Saya malah tidak kuat kalau jalan jauh. Rasanya sangat berat. Harus berhenti untuk duduk, baru melanjutkan lagi," katanya. Selain itu, Des mengonsumsi sejumlah tumbuhan jamu. Di antaranya, daun sumbang yang juga dikenal dengan daun beringin putih. Daun itu digodok, kemudian airnya diminum. Dia juga suka makan bunga pepaya. "Itu kalau dimasak, enak," ujarnya.

Beberapa menu makanan Des juga didominasi tumbuh-tumbuhan. Misalnya, kacang panjang, tomat, salad, tauge, mentimun yang dibikin seperti salad, serta saus kenari yang belum ada gulanya.

Usia pelaku sejarah Des Alwi sudah merambah 80-an. Tapi, kemampuan fisiknya masih prima. Begitu pula ingatannya. Tetap tajam. Kebiasaan makan dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News