Pecahkan Rekor Bupati Klaten, Siap Dongkrak PAD
Rabu, 04 Agustus 2010 – 08:08 WIB

Yopi Arianto menerima sertifikat Museum Rekor Indonesia (MURI).
Senyum Yopi baru mengembang begitu prosesi pelantikannya selesai. Dia tak habis-habisnya mengucapkan terima kasih kepada para pejabat dan tokoh masyarakat yang menyampaikan ucapan selamat kepadanya. Setelah pelantikan, dia menerima sertifikat Muri yang diserahkan J. Ngadri, perwakilan museum rekor yang digagas budayawan Jaya Suprana itu.
"Saya tidak pernah membayangkan akan dilantik menjadi bupati di tanah kelahiran saya seperti ini. Apa lagi di usia yang kata orang masih terbilang muda," ucap Yopi.
Yopi lahir di Rengat, Inhu, pada 10 April 1980. Dia dilantik menjadi bupati pada usia 30 tahun, tiga bulan, dan 23 hari. Sebelumnya, rekor Muri dipegang Sunarno, bupati Klaten, Jawa Tengah, yang dilantik pada usia 32 tahun 2 bulan pada 25 November 2005. Yopi-Harman memenangi pilkada Inhu pada 3 Juni lalu. Mereka diusung Partai Golkar. Naiknya Yopi menggantikan bupati lama Drs H Mujtahid Thalid. "Ini amanat yang harus kami emban dengan baik. Doakan kami mampu menjalankannya," tuturnya.
Yopi mengaku tidak mempunyai cita-cita menjadi bupati, apalagi berambisi untuk merebut kekuasaan tertinggi di kabupaten seluas 8.198 km persegi dengan penduduk 352.800 jiwa (berdasar Sensus Penduduk 2010) itu. Dia menjalani kehidupan ini apa adanya seperti air mengalir. "Saya hanya mengikuti perjalanan hidup seperti yang digariskan Yang Mahakuasa," kata bupati yang masih melajang itu.
Gubernur Riau H M. Rusli Zainal SE MP kemarin (3/8) melantik Yopi Arianto SE sebagai bupati Indragiri Hulu (Inhu) yang baru. Yang istimewa, saat
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu